Seorang Pelaku Mogok Makan di Bengkulu Pingsan

TEMPO Interaktif, Bengkulu - Salah satu peserta mogok makan yang menuntut lahannya dikembalikan oleh PTPN VII Seluma, pada hari Minggu (2/5) atau memasuki hari kelima mogok makan, akhirnya tumbang dan terpaksa dirawat di Rumah Sakit M Yunus, Kota Bengkulu. Hingga kini, belum ada satu pun aparat yang datang untuk menyelesaikan persoalan.

Dwi Nanto, yang merupakan eksekutif Walhi Bengkulu, tersebut mengalami sesak nafas, tidak bisa diajak bicara dan akhirnya pingsan sekitar pukul 10.00 dan langsung dilarikan ke RS M Yunus.

Sementara peserta mogok makan lainnya, meski tidak mengalami hal yang sama, tetapi kondisinya juga mulai melemah, terutama tiga orang ibu yang juga ambil bagian dalam aksi tersebut.

Meski hingga hari kelima ini tidak ada itikad baik dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini, seorang peserta mogok makan, Mudi (40), menyatakan tidak akan mundur dari aksi mereka. “Kita akan terus melakukan aksi hingga badan berkalang tanah,” tegasnya.

Mudi menyatakan kekecewaanya, karena merasa tidak ada orang yang peduli, terutama pemerintah Bengkulu, dalam hal ini Bupati Seluma, Gubernur dan para anggota Dewan yang terhormat.

“Selama kita melakukan aksi, tidak ada tim medis seperti dokter, bidan atau PMI yang bersedia mendampingi kita. Setelah ada korban yang tumbang barulah pada hari ini kita lihat ada PMI,” ujar Mudi.

Eksekutif Walhi Firmansyah mengatakan sebelum pingsannya Dwi, pada malam harinya Sismanudin juga sempat muntah-muntah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena tidak ada tim medis yang mendampingi. Karena tidak bersedia menghentikan mogok makan, dokter menolak mengobati Sismanudin yang akhirnya pulang ke Sekretariat Walhi.

“Untung saja Pak Sis hanya masuk angin. Karena masih bersikeras mogok makan akhirnya dia kembali ke Sekretariat Walhi,” cerita Firman.

Firman mengakui jika selama aksi peserta mogok makan belum pernah melakukan cek kesehatan. Selain tidak ada tim medis yang mendampingi, dokter dan bidan yang diminta untuk melakukan hal tersebut menyatakan ketidakbersediaannya.

Sementara itu Gubernur Bengkulu Agusrin Maryono Najamudin saat ditanyai persoalan ini mengatakan jika dirinya telah menugaskan Asisten I Pemprov untuk turun langsung ke daerah PTPN VII.

“Maksudnya agar kita memahami terlebih dahulu kondisi sebenarnya seperti apa, kita tidak ingin asal,” terangnya singkat.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar